Rabu, 06 Juni 2012
Welcome to My Blog
Hi, every body!!!
Welcome to my blog. In this blog, first, you have to know about me. I am Linda Purnamasari. I am an International writer. I have written some articles at some international websites and now I am publishing my new book. The title of my book is "Fudhail, An Extraordinary Boy From Batavia."
You know, I am new in publishing a book, if you find many mistakes in my book, just tell me, I am just a human, born to make mistakes. In this book I want to tell about my son's metamorphosis from shy boy into a 'special boy'. This is an inspiring book for parents but also for those who want to improve their reading ability in English. If you want to have it, if you are US citizens or live abroad, far away from Indonesia just call www.amazon.com to have it. If you are from Indonesia, you can contact me at 08581383279 to buy the book.
Selasa, 05 Juni 2012
My New Book "Fudhail, An Extraordinary Boy From Batavia"
Hi, I am Linda. I want to tell about my new book which has been released May 26, 2012 at www.amazon.com. This is my first book that has been released in America under the license of amazon.com or createspace publisher. I am not an American, I am from Indonesia, specifically at Jakarta Barat. I am the former of Medical lecturer and now I am still teaching as a part-time lecturer at Indonusa Esaunggul University. I want to make a move as an International writer, that's why I tried to make my dream come true through my simple biography about my boy, Fudhail Satria Perdana.
He was born in October 28, 1995 as a shy and spoiled boy. He used to do something with his parents. He had a weak motivation to be the best. You know, how hard me and my husband to make him 'so extraordinary." What have my husband and I done to him? Just get my book to www.amazon.com (If you live outside of Indonesia) but if you are inside Indonesia, you can contact me at 085813838279 to pre-order my book.
Fudhail is My Name
Sabtu, 02 Juni 2012
I want to tell something about my book. The title is "Fudhail., An Extraordinary Boy from Batavia."
Selasa, 29 Mei 2012
Fudhail, An Extraordinary Boy From Batavia
Hi! I am Fudhail. I am real. You can follow my biography that has been written by my mom at "Fudhail, An Extraordinary Boy from Batavia. It is about my life since I was a child until now I am a Senior High School student. I am just a boy from Batavia, Indonesia but my mom has made me 'so international' through her book for me.
If you are outside Indonesia, you can order through www.amazon.com (USA). If you are around Indonesia, you can order through www.bukabuku.com or order directly to the writer by using pre-order payment. You can contact the writer at 085813838279 or pin at 24A399E1
Kamis, 24 Mei 2012
Get This Book Soon At amazon.com
Jumat, 18 Mei 2012
Kisah Kehidupan Seorang Fudhail
Dengan rasa
kepercayaan diri yang cukup tinggi dan modal nekad, ijinkanlah saya
memperkenalkan diri saya. Namaku Fudhail Satria Perdana. Orang memanggilku
“Satria.” Mungkin aku bukan siapa-siapa. Dengan bermodal nekad ingin terkenal,
maka saya memberanikan diri menulis buku biografi ini, supaya anda juga tahu sebagai
rakyat Indonesia, saya punya hak untuk mengungkapkan pendapat secara bebas. Bahkan
untuk menulis perjalanan hidup saya sekalipun, saya bebas untuk bercerita.
Dibaca syukur, tidak dibaca? Guling-guling, atau nyekar ke kuburan embah minta
didoain? Tidak lah yaw! Aku masih normal. Kesabaranku masih cukup luar biasa.
Maksudnya luar biasa panjangnya hingga tak berujung. Pokoknya di dalam UUD 1945
disebutkan bahwa setiap warga negara bebas mengemukakan pendapatnya baik lisan
maupun tulisan.
Eits! Tunggu
dulu. Jangan tutup buku ini. Duduk dulu di sini. Lanjutkan baca buku ini atau
anda akan menyesal seumur hidup tidak mengenal saya. Ceritanya begini, aku,
Satria, anak kemaren sore yang lahir pas tanggal 28 Oktober 1995, tepat hari
Sumpah Pemuda. Bayangkan, ketika orang-orang sudah bersiap-siap dengan baju
‘Pohon Beringin’ alias baju seragam KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia)
untuk mengikuti upacara bendera di pagi harinya sebagai pembuktian betapa jiwa
nasionalisme yang tinggi dari para pegawai itu, sebaliknya mamaku harus
berjuang keras untuk mengeluarkan aku yang tidak ke luar-luar juga dari
perutnya sejak ketuban pecah di tanggal 27 Oktober pagi, tepatnya ketika
mamaku, ‘mamah Linda’ sedang melakukan ritual kesehatannya sebagai seorang ibu
hamil, yaitu melakukan jalan pagi. Kata dokter sih, biar persalinannya lancar
dan tidak terlalu sulit.
Sebenarnya sih,
kelahiranku itu lebih cepat sebulan dari perkiraan dokter. Umur kandungan
mamaku masih sekitar 8 bulanan. Kemudian dianjurkan oleh dokter di rumah sakit
untuk melakukan senam hamil. Sebagai seorang ibu yang baru pertama kali hamil,
tentu saja akan selalu menurut apa yang dikatakan dokter. Jangankan senam
hamil, kalau disuruh jalan pagi pun setiap hari, pasti akan diikuti, walaupun
mamaku tidak pernah mau berolah raga pagi ketika belum hamil. Begitulah orang
tua, karena keinginan mereka yang terlalu besar untuk mendapatkan buah hatinya,
apa pun diikuti. Mungkin kalau disuruh jalan pagi dari Jakarta sampai Bandung,
pasti mama akan melakukannya juga. He…he.
Oh iya, Aku
berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Aku tinggal di Jakarta Barat.
Mungkin kalau di dunia, Jakarta ini bukanlah tempat yang begitu dikenal kalau
belum kita sebutkan kata ‘Bali.’ Moga-moga dengan terbitnya buku kisah hidupku
ini, kota Jakarta semakin terkenal, terutama walikota Jakarta Barat. Beliau
pasti akan bangga dan berterima kasih sekali bahwa dalam masa jabatan beliau,
berhasil membuat salah satu warganya berprestasi di tingkat dunia (Insha
Allah), atau di tingkat Kelurahan juga boleh.
Kalau ada ‘bule’
(bukan isterinya pak Lek, loh) bertanya di mana Jakarta Barat, mungkin kita
harus menunjukkan di mana letak Bali dulu. Kalau bingung, boleh tanya toko
sebelah, tapi sekarang udah kebanyakan yang nanya toko sebelah, ya kita cari
pelabuhan Gilimanuk saja, di Bali. Dari Denpasar, ibukota dari provinsi Bali,
kita pergi menuju pelabuhan Gilimanuk, terus kalau di sana ada kapal Ferry,
beli karcisnya dulu, lalu naik ke kapal itu. Tapi kalau kapalnya tidak ada, ya
ditunggu dulu aja. Jangan berenang, yah. Jauh dan dalam air lautnya. Kecuali
mau uji kesaktian dan mau menjadi orang terkenal, tapi saya sarankan lebih baik anda ikut ‘Indonesian Idol’ aja
supaya bisa terkenal, dari pada harus berenang dari pelabuhan Gilimanuk
menyeberang ke pelabuhan laut Tanjung Perak.
Bila anda sudah
sampai di Surabaya, tinggal naik bis menuju ‘Batavia’ atau ‘Jakarta.’ Mohon
maaf pembaca, saya menunjukkan jalan dari Bali ke Jakarta dari sudut kaca mata
seorang ekonom yang pelit, jadi saya tidak menyarankan anda naik pesawat. Buat
apa? Hanya menunjukkan kota Jakarta saja, kita harus keliling Bali dahulu. Sekarang semua serba sulit, jangan terlalu
boros dengan sebentar-sebentar menggunakan pesawat, mentang-mentang dibayar
oleh kantor dengan dalih tugas kedinasan. Janganlah semua serba ‘aji mumpung.’
Sadarlah uang siapa yang digunakan itu. Apalagi kalau seorang pegawai negeri,
jelaslah semua menggunakan uang negara. Lebih baik kepergian yang jauh dengan
hanya alasan studi perbandingan saja dikurangi, apalagi kalau ke luar negeri.
Studi perbandingan bisa lewat televise atau berkonsultasi lewat media internet.
Itu lebih hemat ketimbang menghamburkan uang negara untuk pergi jauh dengan
alasan kedinasan. Kasihan rakyat, bapak dan ibu yang terhormat. Rakyat kita
sudah cukup menderita, tapi mereka masih menyempatkan diri mengumpulkan
sebagian penghasilan mereka yang sedikit untuk membayar pajak. Kalau sampai
dihambur-hamburkan untuk alasan tugas kedinasan ke luar negeri, rasanya hati
ini mau menangis.
Baiklah, mari
kita kembali membicarakan soal tempat yang bernama ‘Jakarta’ yang dulu disebut
‘Betawi’ atau ‘Batavia.’ Seni
pertunjukan daerah ini yang sangat khas adalah ‘Lenong.’ Lenong adalah drama komedi dari Betawi yang
sangat menarik karena sering dibawakan secara langsung di depan umum sehingga
kontak antara penonton dan pemain terjalin. Dibutuhkan kelucuan tingkat tinggi
dari para pemainnya karena terkadang ada penonton yang sangat kritis dan
mengkritik pemain apa adanya. Di sini pemain tidak boleh marah dan harus bisa
memberikan tangkisan dari semua kritikan itu alias ‘ngeles’ bahasa Betawinya.
Drama komedi ini bisa dimainkan sendiri berbentuk monolog atau lebih dari satu
orang.
Lenong ini tidak hanya bisa dibawakan oleh orang dewasa, anak kecil yang
sudah bisa bicara pun ada, namanya ‘Lenong Bocah.’ Bahkan ada juga jenis lenong
yang dibawakan oleh anak yang masih ‘piyik’ sekali, yaitu ‘Lenong Piyik.’ Untuk
‘Lenong Bocah’ dan ‘Lenong Piyik’ ini, masyarakat Betawi boleh bangga dengan
dedengkotnya yang bernama ‘Aditya Gumay.’ Dia sangat konsisten untuk
memperjuangkan drama komedi yang satu ini dengan mengajak anak asuhannya yang
tergabung dalam ‘Sanggar Ananda’ untuk memasyarakatkan ‘Lenong Bocah dan Lenong
Piyik’ ini. Aku pernah menjadi juara akting lenong bocah sebanyak 3X
Langganan:
Postingan (Atom)